TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas sukses mempertahankan dominasinya sebagai salah satu investment bank terbesar di Indonesia dengan nilai penjaminan transaksi saham dan obligasi sebesar lebih dari Rp 12,9 triliun, serta menempati pangsa pasar penjaminan emisi obligasi dan saham masing-masing sebesar 9,2 persen dan 12,6 persen berdasarkan data Bloomberg League Table. Mandiri Sekuritas juga mampu menjaga konsistensinya di pasar saham sebagai broker lokal teraktif dengan pangsa pasar 4,3 persen.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan, Mandiri Sekuritas mampu menjaga konsistensi dua lini bisnis utamanya di tengah stagnasi ekonomi yang berpengaruh pada industri pasar modal Indonesia.
"Salah satu strategi yang dilakukan Perusahaan adalah memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri guna memaksimalkan peluang-peluang yang ada, baik dalam bisnis penjaminan emisi surat utang maupun saham, jasa penasihat keuangan serta distribusi produk-produk capital market,” kata Abi, Kamis (11/12/2015).
Dalam kurun waktu 11 bulan, Mandiri Sekuritas berhasil menyelesaikan penawaran obligasi dan saham dengan total nilai emisi sebesar Rp 66,3 triliun yang terdiri dari 17 penerbitan obligasi senilai Rp 29,4 triliun serta 6 transaksi penawaran saham dengan nilai total Rp 36,9 triliun.
Mandiri Sekuritas sukses menyelesaikan sejumlah transaksi besar dari berbagai industri seperti obligasi Telkom senilai Rp 7 triliun dan transaksi rights issue HM Sampoerna sebesar Rp 20,8 triliun.
Abiprayadi menambahkan, Mandiri Sekuritas terus menjaga kepercayaan klien dengan menyelesaikan lebih dari 40 project advisory atau jasa penasihat keuangan dari berbagai perusahaan terkemuka. Pencapaian ini meningkat dari 35 deal yang diamanatkan kepada Perusahaan di tahun 2014.