TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini masih terkendala pemasaran.
Dibutuhkan cara untuk mengembangkan usaha mikro yakni dengan mendorong ke teknologi digital sebagai sarana pemasaran.
Visa sebagai pengelola jaringan pembayaran non tunai mendukung gerakan Nurbaya Initiative, yakni gerakan yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi Indonesia melalui usaha mikro ke bisnis online.
Langkah ini akan memberikan akses ke pelaku usaha mikro untuk mempromosikan dan menumbuhkan usaha mereka di pasar global.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad,menyatakan Visa mendukung Nurbaya Initiative dalam membuka akses bagi usaha mikro di Indonesia ke pasar global serta membantu mereka untuk mengembangkan usaha secara online.
Dia menambahkan, Visa berkomitmen untuk memperluas akses pembayaran elektronik sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia termasuk pelaku usaha mikro, masuk ke dalam sistem keuangan formal.
"Sebagai pemimpin dalam industri pembayaran elektronik, kami akan terus bekerja sama dengan para mitra kami, termasuk Nurbaya Initiative dalam mendukung strategi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan inklusi keuangan dan Gerakan Nasional Non-Tunai Bank Indonesia,” ujar Ellyana di Jakarta Selasa (14/12/2015).
Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif mengatakan, Nurbaya Initiative memberikan suatu ekosistem untuk menghubungkan usaha mikro di Indonesia dengan digital entrepreneur.
Nurbaya Initiative dibentuk untuk mengembangkan ekosistem dimana usaha mikro dapat langsung mengakses pasar global hanya dalam dalam beberapa menit.
"Selain itu kami juga mendorong berkembangnya digital entrepreneur untuk membantu memasarkan produk produk usaha mikro," kata Andy.
Menurut dia, Visa memiliki visi yang sama dengan Nurbaya Intitiative untuk mendorong perkonomian Indonesia melalui e-Commerce.
Nurbaya Initiative adalah sebuah ekosistem online dimana usaha mikro disiapkan untuk berbisnis e-Commerce dengan memberikan dukungan webstore, logistik (pengiriman barang), iklan online, sistim pembayaran elektronik, market analisis, serta dukungan dari “pengusaha digital” (digital entrepreneurs) untuk membantu memasarkan produk-produk usaha mikro.
Menurut studi Visa Consumer Attitudes to Payments, 70 persen penduduk Indonesia melakukan pembelian online setidaknya sekali dalam satu bulan.
Pengiriman langsung ke rumah, dan harga yang kompetitif adalah dua alasan tertinggi yang membuat belanja online semakin menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari orang Indonesia.
Namun, sekalipun kebutuhan berbelanja online makin meningkat, masih sedikit usaha mikro Indonesia yang masuk bisnis online. (Sylke Febrina Laucereno)