TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy melihat, salah satu ketidakpastian risiko global terhadap pasar modal sudah menghilang setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen.
"Ini menghilangkan salah satu ketidakpastian, karena selama ini kalau dilihat indeks naik turun setiap kali menjelang FOMC (Federal Open Market Committee)," ujar Leo, Kamis (17/12/2015).
Menurut Leo, kenaikan suku bunga The Fed tidak berhenti pada bulan ini saja, tetapi akan dinaikkan lagi hingga kisaran 1 persen sampai 1,25 persen pada akhir tahun depan.
"Pernyataannya kan kenaikan secara gradual (berangsur-angsur atau bertahap) dan kemungkinan terbatas. Sehingga market punya persepsi bahwa kenaikan ke depannya pun tidak naik besar-besaran juga," tutur Leo.
Kenaikan suku bunga The Fed secara bertahap, kata Leo, tidak akan mengganggu pasar modal dalam negeri karena sesuai perkiraan pelaku pasar, namun jika dilakukannya mendadak dan cukup besar maka berdampak negatif ke pasar.
"Sekarang indeks menghijau, risikonya itu adalah tiba-tiba The Fed mengumumkan bahwa kenaikannya akan lebih kencang dan lebih tinggi, misalnya kenaikan langsung 1 persen atau langsung 1,25 persen," ujarnya.