News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dana Ketahanan Energi Ditunda, Menteri ESDM Sudah 'Move On'

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/10). Pemerintah berencana akan menurunkan harga bbm bersubsidi pada hari ini. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memprediksi konsumsi pasokan bahanBBM bersubsidi jenis Premium akan stabil sekali pun harganya diturunkan pemerintah. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rapat terbatas di istana negara telah diputuskan Dana Ketahanan Energi (DKE) ditunda pelaksanaannya. Dengan begitu, BBM jenis Premium dan Solar sudah mengikuti harga keekonomian tanpa ditambahkan beban pungutan DKE.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku sudah bisa ikhlas dan bergerak maju meski program DKE yang ia usulkan ditunda. Menurut Sudirman tanpa harus melihat ke belakang, sektor energi masih bisa terus dibenahi.

"Solusi adalah kata kunci yang membuat kita semua bisa move on, menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. Amin," ujar Sudirman kepada Tribunnews.com, Selasa (5/1/2016).

Sudirman pun memaparkan dalam menyelesaikan masalah energi, membutuhkan pola pikir dan kultur yang berorientasi solusi. Sudirman pun mengapresiasi semua pemangku kepentingan bisa terus bekerjasama dalam menangani sektor energi.

"Kami terus berpikir dan bekerja keras untuk terus mencari solusi," kata Sudirman.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, alasan utama Dana Ketahanan Energi ditunda pelaksanaannya, karena banyak kontroversi dan protes yang terjadi.

Dalam skema pemerintah, awalnya DKE dipungut dari harga BBM jenis Premium dan Solar yang sudah diturunkan. Pada awalnya harga Premium Rp 6.900 dinaikan Rp 200 menjadi Rp 7.100 dan Solar yang semula Rp 5.750 naik Rp 300 menjadi Rp 6.050.

"Daripada diputuskan kemudian ada kontroversi dan macam-macam," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini