Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman mendapatkan tugas spesial dari Presiden Joko Widodo dalam membenahi tananan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) agar kualitas air yang dikelolanya lebih baik lagi.
"Saya dapat spesial mission, pak Jokowi minta beresin PDAM karena ini menyangkut air rakyat," ujar Rizal saat menyambangi kantor Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (7/1/2015).
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2013 terdapat 350 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan rincian 176 PDAM (50 persen) dalam kategori sehat, 104 (30 persen) kategori kurang sehat, dan 70 (20 persen) kategori sakit.
Dari jumlah PDAM tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia, kata Rizal, tahap pertama akan dibehani 50 PDAM dalam waktu satu setengah tahun dan akan dilanjutkan kembali sisanya pada tahun selanjutnya.
"Ada 300-an PDAM yang enggak rugi tapi pada dasarnya enggak bankable, jadi presiden mintal diberesin ini," ucap Rizal.
Langkah pertama yang akan Rizal dalam membenahi PDAM yaitu dengan melakukan revaluasi aset, restrukturisasi utang dan menghilangkan permainan oknum di dalam masing-masing PDAM.
"Permainan di PDAM ini istilahnya water loss, rata-rata itu di atas 30 persen, dalam kenyataannya secara fisik itu hilang 7 persen, sisanya itu hilang administratif. Ini untuk mengatasinya kami akan menghilangkan meteran sentralnya," tutur Rizal.
Setelah seluruh PDAM sudah ditata lebih baik, maka ke depan Rizal akan membentuk Dewan Air Nasional yang mememiliki kewenangan dalam menentukan harga dan kualitas airnya.
"Ini namanya jurus rajawali bangkit yang bekerja," ucapnya sambil tersenyum.