Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan akan kembali memberikan kapal kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada November 2016 mendatang.
Setelah meresmikan pengoperasian kapal perintis KM. Sabuk Nusantara 46, Kementerian Perhubungan akan kembali memberikan satu kapal untuk Pemerintah Provinsi DKI. Kapal itu diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian Kepulauan Seribu.
"November semua pakai reclining seat mungkin ukuran kapalnya kurang lebih sama 114 penumpang," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (28/1/2016).
Dengan adanya dua kapal, diharapkan dapat mempermudah akses wisatawan yang ingin berkunjung ke wilayah sekitar Kepulauan Seribu. Pasalnya, Kepulauan Seribu merupakan wilayah yang tingkat kemiskinannya cukup tinggi, yakni berkisar 25 persen.
Jonan berujar kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kalau ingin tarif digratiskan, Pemerintah Provinsi DKI bisa mensubsidi kapal tersebut.
"November kami berikan satu lagi. Kalau bapak (Ahok) mau menanggung subsidinya, itu lebih baik pak biar gratis," lanjut Jonan.
Sebelumnya, Ahok dan Jonan meresmikan pengoperasian kapal perintis KM. Sabuk Nusantara 46.
Kapal tersebut memiliki lebar 9 meter, tinggi geladak 4 meter, dengan kecepatan kapalnya 12 knot. KM. Sabuk Nusantara 46 dapat mengangkut 114 penumpang dan kapasitas ruang muat 100 ton.
Bila kapasitas ruang muat tidak terisi, Jonan mengatakan, kapal bisa mengangkut berkisar 250 penumpang. Pada kapal ini, terdapat 18 anak buah kapal (abk). Terdapat dua kapal sekoci untuk digunakan pada saat darurat. Satu kapal sekoci dapat mengangkut 40 orang.
Kapal KM. Sabuk Nusantara 46 dengan tipe 200 DWT yang dioperasikan oleh PT Pelni telah disiapkan Kementerian Perhubungan untuk melayani masyarakat di Kepulauan Seribu dengan rute: Sunda Kelapa (sebagai pelabuhan pangkal) – Pulau Untung Jawa – Pulau Pramuka – Pulau Tidung – Pulau Kelapa (pergi pulang/pp).
Fasilitas lain yang ada pada Kapal, yaitu Klinik, Pendingin Ruangan, Ruang Rapat, serta Ruang Makan. Tarif per penumpang kapal tersebut, yakni Rp 15 ribu termasuk asuransi perjalanan. Pemerintah mensubsidi berkisar Rp 5,9 miliar.
Kapal mulai beroperasional pada hari Sabtu (30/1/2016). Basuki atau Ahok mengatakan, jam operasional kapal tersebut, yakni berangkat jam tujuh pagi dan pulang jam tujuh malam. Ahok berharap keberadaan kapal KM. Sabuk Nusantara 46, dapat meningkatkan perekonomian di Kepulauan Seribu.
"Kami sedang mengusahakan Kepulauan Seribu maju. Karena tingkat kemiskinan di sana paling tinggi, yakni 25 persen dibandingkan daerah lain. Diharapkan kapal Ini akan menaikkan perekonomian di Kepulauan Seribu," ujar Ahok.