TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Era transaksi melalui non tunai mulai ramai di Indonesia. Kepala Divisi Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengatakan, pihaknya ingin menjadi pemain utama dalam transaksi non tunai melalui uang elektronik (e-money) bernama Flazz.
Tahun ini, BCA menargetkan nilai transaksi dan jumlah e-money akan tumbuh 25 persen. "E-money terus berkembang sehingga BCA akan fokus mengembangkan uang elektronik sebagai gerakan non tunai," katanya, Jumat (11/3).
Artinya, BCA akan menerbitkan 10,8 juta kartu Flazz per akhir tahun 2016 dari posisi 8,7 juta kartu per akhir tahun 2015. Dan nilai transaksi akan mencapai Rp 1,25 triliun per akhir 2016, dari posisi Rp 1 triliun per Desember tahun lalu.
Lanjutnya, jika transaksi pembayaran e-money pada pintu tol dibuka oleh bank swasta, penggunaan uang elektronik akan semakin marak di Indonesia karena pengguna tol sangat banyak.
Saat ini, hanya Bank BUMN yang dapat menggunakan e-money di tol. Adapun, BCA menyasar segmen transportasi, makanan dan minuman, ritel dan parkir untuk meningkatkan penggunaan kartu Flazz.
Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini akan membuka kesempatan kepada bank lain yang ingin menggunakan platfom e-money BCA.
Saat ini ada sekitar empat bank swasta yang ingin bekerjasama dengan BCA dalam penggunaan e-money. "Mereka lebih memilih bekerjasama dengan BCA daripada melakukan investasi sendiri," ujarnya.
Saat ini, BCA memiliki dua jenis e-money yaitu card base bernama Flazz dan server base bernama Sakuku. Direktur Bank BCA Suwignyo Budiman menyampaikan, saat ini pengguna Sakuku telah mencapai 35.00 orang dengan dua jenis simpanan yaitu maksimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 5 juta.
"Kami akan terus mengembangkan teknologi untuk Sakuku," kata dia.
Yang terbaru, teknologi Sakuku adalah dapat menarik uang tunai di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) BCA dengan menggunakan nomor rekening Sakuku yang ada di ponsel.
Kini baru sekitar 4.000-5.000 ATM dapat melakukan tarik tunai. Kedepan, BCA akan menambah dan mengganti jumlah mesin ATM yang dapat melakukan tarik tunai dari Sakuku.
Reporter Nina Dwiantika
Editor Dupla KS