News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investor Australia Tertarik Kembangkan Bisnis Wisata di Danau Toba

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Danau Toba dari Hotel Niagara, Toba, Sumatera Utara, Sabtu (8/1/2016)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ ‎Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari investor Australia di sektor pariwisata.  Mereka tertarik mengembangkan bisnis pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara, senilai 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 125 miliar (dengan asumsi kurs Rp 12.500).

‎Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, minat tersebut menunjukkan diversifikasi sektor investasi dari Australia, terlebih pemerintah saat ini memfokuskan pembangunan sektor pariwisata.

Dari laporan yang disampaikan, kata Franky, investor Australia sedang menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata terintegrasi dengan properti, membidik lokasi wisata di pinggir pantai Provinsi Lampung dan sekitar lokasi wisata Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.

"Kawasan Danau Toba saat ini menjadi perhatian asal mancanegara sebagai alternatif lokasi proyek. Mereka melihat dan mencoba memanfaatkan peluang ini," ucap Franky, Jakarta, Minggu (13/3/2016).

Franky menjelaskan, bahwa rencana investasi tersebut membangun perumahan, villa, marina, golf dan resort yang terintegrasi.

“Adapun luas lahan yang dibutuhkan di masing-masing wilayah adalah minimal 10 hektar, dengan perkiraan nilai investasi sebesar 10 juta dolar AS,” ungkapnya.

Danau Toba adalah salah satu dari ‎10 destinasi wisata prioritas selain Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang.

Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) di Sydney Sri Moertiningroem menuturkan, terjadi beberapa tren perpindahan minat investasi dari Australia dari sebelumnya sektor-sektor yang berkaitan dengan sumber daya alam, kini mulai melirik Indonesia sebagai salah satu negara yang serius mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatifnya.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu bidang usaha yang dinilai prospektif dengan melihat keseriusan pemerintah mengembangkan investasi di bidang usaha tersebut. Ini yang coba kami tuangkan dalam bentuk promosi investasi yang lebih efektif di dua bidang usaha tersebut,” ujar Sri.

Dari data BKPM pada 2015, realisasi investasi Australia berada di peringkat 12 sebesar 167 juta dolar AS terdiri atas 443 proyek, sementara dalam posisi sejak periode 2010-2015, tercatat investasi yang masuk ke Indonesia dari Australia sebesar 2,07 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini