News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Blue Bird dan Express Masih Was-was Aplikasi Taksi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyandang disabilitas mencoba layanan taksi lifecare untuk difabel saat peluncurannya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014). Layanan inovatif dari PT Blue Bird merupakan layanan taksi pertama di Indonesia yang di desain khusus bagi penyandang difabel, ibu hamil, dan lansia. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Efeknya ternyata masih Blue Bird rasakan hingga kuartal satu tahun ini. Soalnya Grab masih menerapkan tarif subsidi meskipun tidak sebesar saat awal beroperasi.

Menurut Robert, dengan kondisi pasar bisnis taksi yang kurang sehat dengan kehadiran aplikasi transportasi, membuat laju bisnis perusahaan ini masih berat. Namun, ia masih belum bisa memberi informasi potensi pendapatan BIRD di kuartal satu tahun ini.

Lantaran kondisi belum stabil, manajemen Blue Bird pun masih belum memutuskan adanya tambahan armada untuk tahun ini. Kalau pun ada tambahan, katanya, kemungkinan untuk peremajaan armada yang sudah tua.

Lagi-lagi ia membandingkan dengan jumlah armada aplikasi transportasi yang bisa menambah armada secara bebas. Berbeda dengan perusahaan taksi seperti Blue Bird.

Kalau ingin tambah armada harus berpatokan pada izin taksi yang didapat dari pemerintah daerah setempat. "Bila demand tidak kuat (di suatu daerah) bisa terjadi over supply,"  ujarnya.

Meski begitu, Blue Bird tidak patah arang. Bulan depan,  perusahaan transportasi ini akan merilis pengembangan aplikasi transportasi  yang tengah digodok.

Blue Bird mengklaim, aplikasi ini lebih lengkap secara fitur dari aplikasi sebelumnya. Nanti, BIRD akan menyiapkan aplikasi tersebut  dalam versi android dan iOS.

Reporter: RR Putri Werdiningsih

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini