TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK- Laba jaringan restoran cepat saji McDonald's meningkat tajam sebesar 35 persen pada kuartal I 2016. Peningkatan laba didorong oleh populernya menu sarapan pagi McDonald's dan penawaran potongan harga di AS.
Jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia ini melaporkan laba bersih mencapai 1,1 miliar dollar AS. Pada periode yang sama tahun lalu, laba McDonald's mencapai 811,5 juta dollar AS.
McDonald's membukukan pertumbuhan penjualan pada kuartal I 2016. Di luar dugaan, penjualan di pasar AS tumbuh 5,4 persen dan penjualan global tumbuh 6,2 persen.
Adapun penjualan di Inggris dan Australia tumbuh 5,2 persen. Akan tetapi, pendapatan McDonald's malah mengalami penurunan sebesar 1 persen menjadi 5,9 miliar dollar AS.
Meskipun di luar dugaan, namun capaian penurunan pendapatan ini merupakan yang terendah dalam 7 kuartal.
Selain itu, beban operasional McDonald's merosot hampir 10 persen. Ini lantaran beberapa langkah efisiensi yang dilakukan McDonald's.
Misalnya, penutupan gerai yang tidak menguntungkan, penjualan beberapa restoran ke operator independen, dan memangkas belanja perusahaan.
McDonald's pada bulan Oktober 2015 lalu mulai menjual menu sarapan pagi di atas pukul 10.30 di AS. Langkah ini tentu janggal karena waktu tersebut sudah mendekati siang hari, namun hal ini ternyata merupakan permintaan konsumen sendiri.
"Konsumen di AS memperhatikan perbedaan. McDonald's akan terus menjalankan rencana ini setidaknya selama dua kuartal sebelum berpidah ke strategi jangka panjang," ungkap CEO McDonald's Steve Easterbrook.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan l Sumber: BBC.com