News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Satu Komando, Bulog Sulit Jalankan Tugas Stabilkan Harga Beras

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memeriksa kualitas Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastak) saat meninjau gudang Bulog di Medan, Sumatera Utara, Senin (8/2/2016). TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Menstabilkan harga beras hingga ketangan masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, terlebih sejak peran Bulog kini terlihat sudah tidak satu komando.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, persoalan kelembagaan ini tidak hanya menjadi pintu masuk dalam menyelesaikan salah urus beras, dimana ‎status komando saat ini pada Bulog berbelit dan akhirnya menyulitkan menjalankan tugas utama.

"Status komando di Bulog yang ribet, Bulog akan sulit untuk menjalankan peran sebagai penstabil harga," kata Enny, Jakarta, Sabtu (24/4/2016).

Selain itu, persoalan beras juga terjadi di tingkat petani yang mengeluhkan krisis kelembagaan pada sektor hulu, seperti Balai Penyuluhan yang tidak lagi sesuai fungsinya.

Misalnya, ‎penggunaan alat mesin pertanian yang seringkali tidak dapat dimanfaatkan petani, tetapi malah dipinjamkan oleh lembaga-lembaga pertanian di berbagai daerah untuk fungsi yang berbeda.

‎"Ini adalah bentuk moral hazard, butuh kelembagaan yang optimal," katanya.

‎Lebih lanjut Enny mengatakan, persoalan lahan pertanian dan tenaga kerja pada sektor petanian yang semakin sedikit‎ turut menaikkan harga beras.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini