TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini harga minyak dunia masih berada di kisaran 35-40 dolar AS per barel.
Namun, meski harga minyak anjlok, hal itu tidak menyurutkan PT Pertamina mencari banyak tenaga ahli di sektor migas.
Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Wisnuntoro, mengatakan melalui Universitas Pertamina, perseroan tetap ingin mencetak banyak tenaga kerja yang mampu bekerja di sektor perminyakan.
Menurut Winsuntoro, membuka pendidikan terutama di sektor migas, sama seperti melakukan investasi.
"Kalau kita lihat sebenarnya sudah lama ingin investasi tenaga kerja," kata Wisnuntoro, di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Minggu (24/4/2016).
Perseroan, kata Wisnuntoro, berharap saat harga minyak dunia kembali normal, para lulusan Universitas Pertamina sudah siap bekerja.
Hal itu juga sejalan dengan penyelesaian proyek kilang di dalam negeri.
"Sekarang harga minyak turun. Tapi 4-5 tahun lagi harga minyak naik, pembangunan kilang selesai, saya kira praktisnya tenaga ahli akan terpakai," kata Winsuntoro.