TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk akan melakukan penerbitan saham baru dengan skema penawaran umum terbatas atau right issue.
Jumlah saham yang akan dilepas perseroan sebanyak 625 juta saham atau setara 23 persen dari total modal disetor dalam perseroan, dengan nilai Rp 240 per saham.
"Kami berharap dapat penyataan efektif dari OJK pada Juni 2016, untuk rights issue mencari dana Rp 150 miliar," ujar Direktur Utama Bank Ina, Edy Kuntardjo, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Rencana penambahan modal ini dilakukan dalam rangka memperkuat struktur modal perseroan, dimana saat ini Bank Ina memiliki sebanyak 22 kantor cabang dan diharuskan mempunyai modal inti sebesar Rp 420 miliar.
"Right issue ini akan meningkatkan modal inti kami saat ini yang hanya sekitar Rp300 miliar," ujarnya.
Salah satu pemegang saham mayoritas perseroan yaitu PT Philadel Terra Lestari, kata Edy, juga telah menyatakan komitmen untuk menggunakan seluruh haknya dalam menyerap saham baru.
Philadel yang dimiliki pengusaha Pieter Tanuri saat ini menguasai 20 persen kepemilikan di Bank Ina, maka ke depannya akan meningkat menjadi 30 persen.