TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penerbitan Uang Palsu di Indonesia semakin liar. Ini terlihat dari data Bank Indonesia (BI) mencatatkan peredaran Uang Palsu ditemukan sebesar 18.000 lembar.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, peredaran Uang Palsu memang ada peningkatan jumlah.
Untuk itu, BI selaku regulator telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menangkap pelakunya.
“BI mencatat terakhir ditemukan polisi 18.000 lembar, dan pelakunya sudah tertangkap,” ujarnya, Jumat (3/6/2016).
Ronald melanjutkan, dalam peredaran Uang Palsu lebih banyak beredar di pusat ekonomi Indonesia, seperti pulau Jawa.
Dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian, BI berupaya untuk memberikan efek jera dan digerikan ganjaran hukum kepada pelaku.
“Apalagi ketika ingin mendekati hari raya lebaran, kita terus massif untuk mensosialisasikan perbedaan uang asli dan palsu,” imbuhnya.
Dalam hal ini, Ronal mengingatkan akan pentingnya 3D yakni Dilihat, Diraba dan Diterawang.
Uang asli jika dilihat pada pojok kanan ada dicetakan dengan tinta khusus. Atau paling gampang kita kenali benang pengamanan yang ada pada setiap uang.
“Sama uang asli memiliki tekstur yang kasar karena terbuat dari bahan kapas. Berbeda dengan Uang Palsu yang menggunakan kertas biasa,” jelasnya.
Reporter: Arsy Ani Sucianingsih