TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membatalkan rencana akusisi atas saham milik Advantage Partners di perusahaan telekomunikasi AP Teleguam Holding Inc.
AP Teleguam Holding Inc. merupakan perusahaan induk GTA Teleguam yang merupakan salah satu operator telekomunikasi di Guam.
“Kedua belah pihak akan mengakhiri proses akuisisi, termasuk proses perizinan dengan Committee on Foreign Investment di Amerika Serikat, Team Telecom, dan Federal Communication Commision,” kata Andi Setiawan, Vice President Investor Relations Telom seperti dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan Kamis (2/6/2016).
Andi mengatakan, pembatalan ini tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha emiten.
Keputusan ini akan menyebabkan Advantage Partners mempertahankan sahamnya di AP Teleguam Holding Inc.
“Kami membatalkan proses approval di regulator di Amerika Serikat karena tidak ada kepastian. Sementara Telkom perlu ada kepastian terkait keputusan investasi dan business plan,” kata Indra Utoyo, Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, Senin (6/6/2016).
Indra mengatakan, meski gagal mendapatkan AP Teleguam, namun Telkom tidak akan berhenti melakukan akusisi operator telekomunikasi di luar negeri.
“Telkom tentu terus mencari peluang atau target yang potensial untuk pertumbuhan perusahaan melalui merger dan akuisis,” ujar Indra.
Tadinya, Telkom berencana mengeluarkan US$ 250 juta untuk mengakuisisi seluruh saham AP Teleguam Holding melalui Telkom USA, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin).
Dana akuisisi diambil dari kas internal perseroan dan sisanya berasal dari penerbitan obligasi.
Telkom tertarik untuk mengakuisisi AP Teleguam karena Guam merupakan pasar yang menarik dengan pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita yang tinggi.
Ditambah dengan profil penduduk Guam sudah berpendidikan dan melek teknologi.
Adapun GTA Teleguam adalah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Guam.
Perusahaan yang telah berdiri selama 40 tahun itu memiliki layanan quadruple play yang meliputi wireless, broadband, pay TV dan fixed phone.
Reporter: Pamela Sarnia