Adira juga akan merilis produk pembiayaan konsumer berbasis syariah, yakni Insan Syariah Persona.
Ini merupakan pembiayaan barang dengan tujuan non produktif seperti Hand Phone, barang elektronik, gadget, furniture, dan lain-lain.
“Pencapaian yang berhasil dilakukan Adira Finance Syariah pada 2015 lalu membuktikan bahwa permintaan masyarakat atas pembiayaan berbasis syariah sedang meningkat," kata Willy S Dharma.
"Kebutuhan ini harus kami fasilitasi sebaik mungkin dengan cara memberikan layanan dan produk unggulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Willy juga menambahkan, Adira Insurance saat ini juga mengembangkan produk unggulan berbasis syariahnya, yakni asuransi perjalanan berbasis syariah untuk perjalanan umrah dan haji.
Produk yang diberi nama 'Travellin Syariah' ini merupakan pengembangan dari produk asuransi konvensional 'Travellin' yang sudah dipasarkan 3 tahun terakhir.
Produk ini memberi proteksi perjalanan pelanggan baik ke dalam maupun ke luar negeri.
Travellin Syariah memberikan tiga jaminan utama: kecelakaan dalam perjalanan (seperti meninggal dunia atau cacat tetap); dan sakit dan cedera dalam perjalanan seperti santunan rawat inap karena sakit atau kecelakaan, biaya pendampingan keluarga, dan biaya repatriasi.
Serta, ketidaknyamanan dalam perjalanan seperti penggantian biaya akibat penundaan dan pembatalan perjalanan, keterlambatan penerbangan dan kedatangan bagasi, serta kehilangan bagasi.
Dalam memasarkan produk ini Adira Insurance telah bekerja sama dengan dua asosiasi biro perjalanan yang membawahi ratusan travel agent untuk haji dan umroh di Indonesia.
Selain asuransi perjalanan, Adira Insurance Syariah juga tetap mengembangkan produk-produk asuransi berbasis syariah lainnya di lini bisnis mikro dan ritel.
"Produk-produk berbasis syariah akan terus kami kembangkan, seperti Amanah Mikro, Salaam Card, Salaam Sehat, dan beberapa produk lainnya,” ujar CEO Adira Insurance, Indra Baruna.