News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Daging

Rantai Pasok Dipangkas, Menteri Amran Janjikan Harga Daging Segera Turun

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang daging sapi tengah menunggu pembeli di Pasar Inpres Senen, Jakarta Pusat, Kamis (21/1/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengklaim pihaknya telah memotong jalur pola penjualan daging sapi dari peternak lokal ke pedagang pasar.

Langkah itu menurutnya dapat menurunkan harga daging sapi di pasar yang saat ini mencapai Rp 130 ribu per kg.

"Tadinya kan ada sembilan jalur, nah ini kita sudah potong jadi empat. Jadi harga daging bisa turun di beberapa hari ke depan," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Dirinya menjelaskan bahwa saat ini upaya-upaya itu sedang diupayakan sehingga butuh waktu untuk terus memotong rantai pasok.

Mengenai adanya pedagang yang mengeluh karena penjualan daging mereka tidak laku, Amran menegaskan bahwa hal itu akan bersifat sementara.

"Pedagang mengeluh benar, tapi ini sementara saja. Nantinya ini akan menjadi struktur pasar yang baru," tambahnya.

Sebelumnya, Maraknya operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah saat ini membuat pedagang daging sapi mengeluh karena dagangannya sepi pembeli.

Soleh (45), pedagang daging sapi yang berada di Blok 3 Pasar Senen mengatakan bahwa selama tiga hari belakangan, daging sapi miliknya jarang diminati oleh pembeli.

Begitu juga ketika ada konsumen yang membandingkan antara harga daging yang ia jual dengan operasi pasar yang berada di depan Pasar Senen.

"Ya saya mah tinggal bilang beli aja sapi Jokowi sono. Jelas kita jual daging segar, di depan kan beku. Eggak tahu kapan dipotong itu," ujarnya saat ditemui di los daging Pasar Senen, Jakarta, Minggu (12/6/2016)

Dirinya yang menjual satu kilogram daging sapi sebesar Rp 120 ribu menjelaskan bahwa hanya mendapatkan keuntungan yang minim, karena harga dari distributor sudah menjulang tinggi.

"Ya ini juga ambil untungnya dikit banget. Kalau ada yang beli banyak sih, bisa kurang jadi Rp 115 ribu, kalau cuma satu kilo aja mah enggak balik (modal)," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini