TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN- Pemerintah Iran menyatakan telah mencapai persetujuan dengan Boeing untuk membeli pesawat penumpang.
Pengumuman itu dikemukakan oleh Menteri Perkembangan Jalan dan Urban Iran Abbas Akhoundi.
2016), Akhoundi menyatakan perincian persetujuan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Kalau persetujuan ini terwujud, maka inilah kontrak besar pertama antara Iran dengan korporasi AS setelah sanksi dicabut pada awal tahun 2016.
Kerjasama ini pun akan membantu Iran memodernisasi aramada pesawatnya yang memang sudah tua dan membahayakan keselamatan penumpang.
Setelah dijatuhkan sanksi selama bertahun-tahun, Iran amat membutuhkan ratusan unit pesawat baru.
Menurut Akhoundi, persetujuan dengan Boeing merupakan langkah potensial dalam upaya Iran untuk kembali bergabung dalam jaringan penerbangan global.
Boeing bukan perusahaan pertama yang berupaya memenangkan kerjasama dalam pemesanan pesawat baru untuk Iran.
Maskapai penerbangan nasional Iran Air juga sebelumnya sudah mengumumkan persetujuan pembelian 118 unit pesawat dari Airbus, rival Boeing.
Dalam keterangannya, Boeing menyatakan telah berdiskusi dengan maskapai-maskapai di Iran tentang potensi pembelian pesawat-pesawat penumpang Boeing.
Namun, Boeing enggan merinci isi pembicaraan tersebut. "Praktik standar kami adalah membiarkan konsumen kami mengumumkan persetujuan yang sudah dicapai. Perincian persetujuan harus berdasarkan izin dari pemerintah AS," ungkap pihak Boeing.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan l Sumber: CNN Money,