News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Produk Udang dan Ikan Beku Indonesia Berhasil Raup USD 3,74 Juta di Pasar Tiongkok

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menata ikan beku yang dilelang di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta, Senin (27/8). Di tengah melemahnya pasar dunia, ekspor hasil perikanan Indonesia justru mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik selama periode Januari-Mei 2012 ekspor hasil perikanan Indonesia naik 18,18 persen sebesar 1,58 miliar dollar AS jika dibanding periode yang sama 2011 sebesar 1,33 miliar dollar AS. Kompas/Priyombodo (PRI) 27-08-2012

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk olahan hasil laut Indonesia, yakni udang dan ikan beku berhasil mendobrak pasar Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Tak tanggung-tanggung berhasil meraup USD 3,74 juta (setara Rp 49,4 miliar) dalam pameran the 3rd China International Aquatic Products Exposition (CIAPE) pada 18-20 Juni 2016 lalu di Zhanjiang International Conference and Exhibition Center, Guangdong, RRT.

Paviliun Indonesia pada CIAPE 2016 dibangun dengan desain khusus bertemakan Trade with Remarkable Indonesia di lahan seluas 288 m2, yang difasilitasi oleh pemerintah daerah Zhanjiang.

Paviliun Indonesia menampilkan 11 perusahaan seafood dan rumput laut.

"Kontrak dagang diperkirakan mencapai nilai USD 3,74 juta untuk produk udang dan ikan beku. Nilai tersebut kemungkinan akan bertambah karena banyak permintaan yang harus segera ditindaklanjuti,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Sementara itu Atase Perdagangan RI di Beijing Dandy Satria Iswara menambahkan, masyarakat Negeri Tirai Bambu sangat gemar mengonsumsi udang dan ikan. Hampir setiap restoran dan rumah makan menyediakan menu produk hasil laut dan perikanan seperti ikan, udang, cumi, lobster, kepiting, kerang, hingga gurita.

“Bertambahnya penduduk dan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat RRT juga merupakan peluang yang tidak boleh terlewat begitu saja,” jelas Dandy.

Sebagai informasi, RRT merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan nonmigas mencapai USD 42,48 miliar pada 2015. Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke RRT sebesar USD 13,26 miliar.

Adapun produk-produk ekspor nonmigas terbesar Indonesia ke RRT yaitu palm oil, chemical woodpulp, lignite, coal, palm kernel, dan copper.

Pada periode 2011-2015, ekspor produk perikanan Indonesia ke RRT terus meningkat, dari USD 83,47 juta menjadi USD 119,31 juta dengan tren positif sebesar 9,17%.

“Nilai ekspor ini relatif kecil dibandingkan potensi yang dimiliki Indonesia. Ekspor produk hasil laut dan perikanan Indonesia harus dapat lebih ditingkatkan lagi dengan memperkenalkan keunggulan kita melalui kegiatan promosi berkesinambungan di RRT,” tandas Tjahya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini