Dengan kelebihan pasokan tersebut, Pigo berharap pasar semen di Indonesia bisa terus tumbuh 10%.
Itu berarti, kata Pigo, dalam waktu 3 tahun kelebihan produksi semen bisa tertutup.
Lebih lanjut, Pigo mengatakan, tujuan didirikannya pabrik di Indonesia memang bukan untuk pasar ekspor.
Tapi, untuk memenuhi pasokan pabrik-pabrik Indocement di Citereup, Bogor; Palimanan, Cirebon dan Tarjun, Kalimantan Selatan akan melayani pelanggan di sekitar area pabrik.
Lagipula, semen adalah produk berat yang besar di biaya transportasi dan distribusi. "Semakin jauh kami ekspor, ya semakin kecil margin yang kami dapat," terang Pigo.
Sebagai gambaran, misal pasar semen ada 8,5 sehingga Indocement akan membuka 9 pabrik. Nah sisa produksinya itu terpaksa harus diekspor. Makanya penjualan ekspor ini tidak menjadi fokus utama.
Reporter: Febrina Ratna Iskana