TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Kementerian Perhubungan ada empat maskapai yang memiliki waktu keterlambatan (delay) paling parah selama musim angkutan lebaran 2016.
Perusahaan penerbangan itu terlambat sampai dua jam mengangkut penumpang.
"Nomor satu Lion Air, dua Kalstar Aviation, ketiga NAM Air, dan ke empat Travel Express," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Suprasetyo menyebutkan penyebab delay tahun ini karena faktor operasional. Dalam hal ini ada beberapa pesawat yang menumpuk di satu bandara sehingga terjadi penumpukan.
"Pesawat sedikit menumpuk jadi bandara tujuan sudah tutup, sehingga diberangkatkan besok pagi," kata Suprasetyo.
Selain operasional, keterlambatan angkutan udara di musim libur lebaran terjadi dari sisi teknis yang ditemukan gangguan. Suprasetyo memaparkan ada beberapa pesawat mesin terganggu sehingga harus menunggu perbaikan.
"Ada kerusakan pesawat menunggu penggantinya, lebih baik ketahuan meskipun harus delay," papar Suprasetyo.
Dari total ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), Suprasetyo menyebutkan maskapai Garuda Indonesia paling baik mencapai 97 persen. Sehingga total OTP mencapai di atas 95 persen dibandingkan tahun lalu musim angkutan lebaran.
"Ada yang delay 20 sampai 20 menit, tapi OTP rata-rata diatas 95 persen," papar Suprasetyo.