TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA- Pemerintah Singapura kini menempuh kebijakan baru desentralisasi untuk mengurangi terpusatnya aktivitas bisnis di negara kota tersebut di kawasan Central Business District (CBD) yang berada di wilayah selatan.
Langkah desentralisasi ditempuh dengan membentuk areaa-area CBD baru di wilayah di Barat, Timur dan Utara.
Pengembangan wilayah Utara, Barat dan Timur ini dituangkan dalam kebijakan master plan terbaru yang diterbitkan Pemerintah Singapura Lewat Urban Redevelopment Authority atau Badan Kebijakan dan Pengembangan Kota (URA) pada 2014 lalu.
Wilayah Utara merupakan kawasan yang berhadapan langsung dengan wilayah Johor di Malaysia misalnya, kini dikembangkan menjadi CBD baru dengan didukung oleh pembangunan infrastruktur transportasi baru MRT koridor Utara-Selatan.
Merespon langkah ini, sejumlah pengembang properti mulai membangun proyek-proyek properti baru di wilayah ini.
Antara lain, proyek komersial baru yang dikembangkan oleh Far Easty Organization, grup perusahaan properti swasta terbesar di Singapura, di kawasan Woodlands Regional Centre.
Far East Organization mengembangkan proyek properti komersial perkantoran sewa Woods Square.
Proyek ini menjadi yang pertama di Singapura bagian Utara dan diproyeksikan menjadi Central Business District (CBD) baru di kawasan Utara sekaligus menjadi gerbang baru Singapura di Utara.
Grup Far East memilih jenis properti komersial dipilih karena adanya insentif yang diberikan Pemerintah Singapura terhadap properti jenis ini. Antara lain, tidak adanya pajak tambahan untuk pembeli dan penjual alias no buyer's stamp duty, no seller stamps duty.
Selain itu juga tidak ada batasan buat kepemilikan oleh orang asing. Tingkat suku bunga pinjaman untuk kredit properti komersial dari perbankan di Singapura juga rendah, hanya 2 sampai 2,2 per tahun.
Shaw Lay See, Chief Operating Officer & Director Property Sales Business Group Far East Organization kepada Tribunnews di Singapura, Rabu (27/7/2016) mengatakan, unit yang dipasarkan di Woodlands Square, jumlahnya sangat terbatas karena area untuk komersial semacam ini memang tak banyak.
Posisinya berada di tengah tengah CBD, menyatu dengan area lain yang dibangun untuk hotel dan lain-lain.
Woods Square terdiri dari empat building besar. Rinciannya, Solo 1, Solo 2, Tower 1 dan Tower 2 dan dilengkapi dengan kolam renang, ruang pertemuan, gym, sky garden di lantai paling atas, pavilion.
Solo 1 dan 2 berkonsep small office home office empat lantai plus sky deck dengan memasarkan 49 unit di Solo 1 dan 52 unit di Solo 2. Tower 1 terdiri dari 16 lantai dan menjual 365 unit.