TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Muara Wisesa Samdura (MWS) menegaskan materi promosi proyek properti di Pluit City ditujukan untuk menarik minat konsumen.
Penegasan ini sebagai bantahan beredarnya video profil properti Pluit City berbahasa mandarin di media sosial yang mempersepsikan proyek itu untuk warga asing, khususnya Tiongkok.
Matius Jusuf, Marketing Director MWS, menjelaskan video profil properti berbahasa Mandarin itu merupakan bagian dari program pengenalan produk untuk Pluit City.
Anak perusahaan Agung Podomoro Land, Tbk ini membuat video profil tersebut dalam tiga versi, yaitu Bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin.
Hal itu dimaksudkan untuk menghargai keragaman budaya dan bahasa masyarakat Indonesia.
“Tidak ada program pengenalan produk proyek Pluit City di Tiongkok, apalagi penjualan,” tegasnya dalam keterangan tertulis.
Dia melanjutkan bila selama ini program pengenalan produk Pluit City masih pada batas pengumpulan minat dari pelanggan loyal Agung Podomoro Group.
Selain itu, pembelian properti oleh warga negara asing di Indonesia masih sangat sulit untuk dilakukan.
”Jadi akan sangat tidak menguntungkan bagi kami untuk melakukan pengenalan produk kepada non-WNI,” ungkap Matius.
Sebagai anak perusahaan publik, Matius menekankan MWS menjunjung tinggi dan taat terhadap setiap regulasi yang berlaku.
Atas dasar itu, dia meminta isu terkait video profil properti berbahasa mandarin tersebut dapat segera dihentikan.
“Isu yang tidak benar seperti ini jika terus dikembangkan hanya akan merugikan kita semua. Sektor properti adalah salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional dengan multiplier effect yang sangat besar dan luas,” tutup Matius.
Lebih jauh, sambung dia, MWS selalu melakukan test market kepada pelanggan loyal untuk mengetahui tingkat minat sekaligus mendapatkan masukkan terhadap proyek-proyek.
”Hal ini berguna bagi perusahaan untuk menyempurnakan pembangunan proyek sesuai dengan minat pelanggan,” tukasnya.