TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi VII Kurtubi meminta PT PLN (persero) jangan menggunakan anak usahanya jika ingin ikut tender proyek kelistrikan. Dalam hal ini PLN memakai PT Pembangkit Jawa Bali di tender PLTGU Jawa 1 dengan kapasitas 1.600 megawatt.
"PLN harus bangun sendiri, nggak bagus bersembunyi di bawah anak perusahaan," ujar Kurtubi kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Kurtubi berharap pemerintah sadar terhadap situasi tersebut bahwa selama ini anak usaha PLN bisa ikut ke dalam proyek-proyek 35 ribu megawatt.
Anggota DPR dari fraksi Nasdem itu pun ingin pemerintah bisa melakukan penunjukan langsung untuk mega proyek 35 ribu megawatt. Sehingga semua proyek bisa terlihat terbuka tanpa harus memakai anak usaha seperti yang dilakukan PLN.
Sebelumnya tribunnews.com memberitakan, peserta konsorsium mega proyek tersebut diikuti sejumlah konsorsium.
Yakni konsorsium PT Pertamina dengan Marubeni, Sojitz dan General Electric; konsorsium Medco, Korea Power Electric Corporation (Kepco) dan Nebras Power Qatar; konsorsium Mitsubishi, PJB, Rukun Raharja; dan konsorsium Adaro, Sembcorp.