TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sejumlah pengemudi ojek online Go-Jek mendemo perusahaan mereka, Senin (26/9/2016). Ratusan pengojek mendatangi kantor Go-jek di kawasan Kemang Selatan, Jakarta Selatan.
"Hapuskan Rating! Berikan kami keadilan!" teriak salah satu pengojek di antara kerumunan pendemo.
Sejumlah pendemo lainnya meneriaki rekannya yang lain yang melintas di depan kantor Go-Jek dan tidak ikut berpartisipasi di aksi demo.
Apa yang sebenarnya terjadi pada perusahaan ini? Dalam keterangan resminya yang dikirim ke redaksi Tribun malam ini, manajemen Go-Jek menyatakan, mereka memang sedang melakukan sejumlah perubahan kebijakan internal. Alasannya langkah itu dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
"Berdasar data faktual yang kami miliki, terdapat rasio penyelesaian order yang cukup rendah dari mitra terhadap permintaan pelanggan. Kami melihat ini sebagai peluang perbaikan bagi para mitra driver," sebut manajemen Go-Jek.
"Dengan meningkatkan rasio penyelesaian order, maka pelayanan terhadap pelanggan dapat meningkat. Kami percaya kepuasan pelanggan adalah kunci utama meningkatkan pendapatan mitra driver," sebut mereka.
Manajemen Go-Jek juga menyatakan, pihaknya menyadari penuh bahwa mitra memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan pada pelanggan.
"Kami terus meningkatkan komunikasi dengan mitra untuk menyamakan pemahaman terkait kebijakan baru ini dan kami akan terus membuka jalur komunikasi dengan para mitra dan berharap bahwa para mitra dapat tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan," sebut mereka.