TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi pengembang rumah Real Estate Indonesia (REI) akan melakukan pergantian kepemimpinan. Pasalnya Ketua Umum Eddy Hussy akan berakhir masa jabatannya.
Sekjen DPP REI Hari Raharta mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP REI untuk Munas REI pada November 2016. Hari ingin melanjutkan program kerja yang sudah disusun saat menjadi Sekjen DPP REI.
"Dengan begitu cepatnya kerja pemerintah dan kompleksnya permasalahan industri properti, Ketua Umum REI yang baru harus menguasai kondisi dan mempunyai hubungan baik di seluruh tataran stakeholder,” tegas Hari Raharta, Kamis (6/10/2016).
Dijelaskan Hari, ingin mendampingi kebijakan pemerintah yakni, pembangunan sejuta rumah. Selain itu Hari juga akan menyelesaikan penyederhanaan perijinan serta kepemilikan properti untuk orang asing.
“Penting bagi seseorang yang ingin menjadi Ketua Umum agar memiliki pengalaman menjadi dewan pengurus harian dulu. Selama saya di dewan pengurus harian, saya menjadi semakin paham dinamika REI secara detil," ungkap Direktur Utama PT Margahayu Raya Group ini.
Dalam Pemilihan Ketua Umum DPP REI periode 2016-2019, Hari mengajak mantan Ketua DPD REI Sulsel Raymond Arfandy menjadi Calon Sekjen dalam Munas REI mendatang. Pada Kepengurusan DPP REI periode 2013-2016 saat ini, Raymond ditunjuk menjadi salah satu Wakil Ketua Umum.
"Saya merasa Pak Hari sangat cocok sebagai pimpinan REI pusat karena sangat bertanggungjawab, melayani, akrab dan mudah bergaul," kata Hari.
Dalam Munas REI mendatang, pasangan Hari Raharta – Raymond sebagai incumbent pengurus DPP REI saat ini, akan ditantang oleh pasangan Soelaeman Soemawinata – Totok Lusida yang dideklarasikan pada Rakerda REI Jawa Timur di Surabaya, 30-31 Agustus 2016 beberapa waktu lalu.