TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengungkapkan masih banyak pengusaha belum mengikuti program pengampunan pajak.
"Masih banyak kok, saya tahu sekali itu belum semuanya, karena kemarin banyak yang mengejar periode pertama untuk masukin dulu (sebagian hartanya)," papar Rosan Roeslani di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Belum seluruh harta yang dilaporkan, kata Rosan, sangat wajar karena ada beberapa pengusaha memiliki aset yang jumlahnya tidak sedikit. Sehingga, kondisi tersebut memerlukan waktu dalam menghitung jumlah hartanya.
"Para konglomerat itu usahanya ratusan, bahkan ada yang ribuan. Misalnya yang siap seratusan ya seratusan dulu dimasukin (periode pertama)," tutur Rosan.
Menurut Rosan, jumlah tebusan program pengampunan pajak akan kembali meningkat tinggi menjelang akhir periode kedua yaitu Desember 2016, karena saat ini para pengusaha masih melakukan konsolidasi asetnya.
"Saya pastikan Desember meledak, antara tanggal 15 Desember 2016 ke atas," ucap Rosan.
Mengutip data Direktorat Jenderal Pajak pada hari ini sekitar 18.00 WIB, jumlah harta yang telah disampaikan wajib pajak untuk program pengampunan pajak sebesar Rp 3.832 triliun dan dana yang masuk ke Ditjen Pajak senilai Rp 97,5 triliun.