TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kementerian Koperasi dan UKM memiliki komitmen untuk mendorong UKM Go Internasional pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sekarang ini.
"Banyak kendala dan tantangan baik internal maupun eksternal guna mewujudkan internasionalisasi UKM ini, namun peluang untuk itu terbuka lebar apalagi di era ekonomi digital saat ini," ujar Seskemenkop dan UKM, Agus Muharram, Rabu (12/10/2016).
Dengan menggenjot ekspor, UKM bisa meningkatkan nilai kontribusi ekspor dan peningkatan volume.produksi ekspor.
Selain itu juga meningkatkan daya saing dan nilai tambah serta menumbuhkembangkan UKM produsen dalam negeri.
Seskemenkop mengakui hambatan internasionalisasi UKM masih banyak menghadang baik internal maupun eksternal. Salah satunya menurut Agus adalah keterbatasan yang melekat pada UKM.
"Mulai dari keterbatasan SDM, akses ke sumberdaya produktif, rendahnya kemampuan dalam riset, legalitas, yang semuanya itu masuk kendala internal harus segera dibenahi," kata Agus Muharam.
Sementara hambatan eksternalnya, menurut Agus seperti tidak stabilnya paaokan dan harga bahan baku. Selain itu terdapat tarif barrier, serta kurang meratanya inftrastruktur.
"Harus ada solusinya," tambah Agus.
Berangkat dari hal itu, Kemenkop dan UKM melakukan berbagai langkah strategis. Dalam hal ini mulai dari hulu berupa penguatan kapasitas, middle berupa, pengembangan inftrastruktur dan hilir berupa promosi dan pembukaan dan perluasan akses pasar.
Optimalisasi sinergi juga dilakukan di birokrasi, yaitu antar Kementrian dengan upaya fasilitasi perluasan pasar ekspor, peningkatan kapasitas UKM potensial ekspor, dan promosi terpadu.