TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, total kontrak dagang misi pembelian yang ditandatangani telah mencapai 186,69 juta dolar Amerika Serikat (AS).
"Kontrak dagang sebesar 178,7 juta dolar AS ditandatangani pada hari pertama dan sebesar 7,99 juta dolar AS ditandatangani pada hari kedua," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Dia menjelaskan penandatanganan kontrak dagang misi pembelian di hari ke-2 ini didominasi oleh importir asal Australia dengan produk makanan dan minuman.
“Penandatanganan kontrak senilai 7,99 juta dolar AS yang terjadi di hari ke-2 ini didominasi oleh importir asal Australia,” jelas Arlinda.
Arlinda menilai peluang ekspor ke sejumlah pasar, khususnya nontradisional, makin terbuka.
“Dari transaksi yang telah terjadi ini, kami akan terus meningkatkan kontribusi perwakilan dagang Indonesia yang berada di luar negeri dan mendorong para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produknya, karena peluang ekspor masih terbuka lebar,” jelas Arlinda.
Kontrak misi pembelian dilakukan oleh 6 importir dari 3 negara (Nigeria, Australia, Afrika Selatan) dengan 8 perusahaan eksportir asal Indonesia, yaitu Jeijosh Pharma dari Nigeria dengan PT. Phapros untuk produk farmasi.
Selain itu Sony Trading Pty. Ltd dari Australia dengan PT. Mayora Indah, PT. Pondan Pangan Makmur, dan PT. Sarimunik Mandiri untuk produk makanan dan minuman (mamin).
Eastern Cross Trading Pty. Ltd dengan CV. Intrafood untuk produk mamin; Hean Corporation dengan PT. Dua Kelinci untuk produk mamin.
Grein Australia Pty. Ltd. dengan PT. Sayap Mas Utama untuk produk mamin dan consumer goods; serta Wemco Investment & Trading Ltd. dengan PT. KMI Wire and cable Tbk. untuk produk kabel.
Penandatanganan kontrak ini juga disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan merangkap Kerajaan Lesotho, Kerajaan Swaziland, dan Republik Botswana, Suprapto Martosetomo.
Penandatangan transaksi kontrak dagang yang berasal dari misi pembelian hingga hari ke-2 ini telah dilakukan sebanyak 37 kali antara 30 importir dari 16 negara dengan 34 perusahaan eksportir Indonesia.
Adapun produk-produk yang memperoleh kontrak dagang paling besar yaitu minyak esensial, santan, dan dari sektor jasa berupa tenaga kerja terampil.
Komoditas lainnya yang diminati yaitu kopi, semen, teh, furnitur, kabel, makanan dan minuman, batubara, hasil laut dan olahannya (sea food), serta anti fatigue mat, floor mats, cutting boards, dan modular tiles.