Selain itu, di atas lahan yang cukup luas, perusahaan juga bisa mengembangkan proyek properti lebih lanjut.
Ke depan Astra Land akan terus melanjutkan ekspansi bisnis properti, terutama fokus mengembangkan semi brownfield project di jangka pendek dan menengah.
Proyek ini bakal mengubah tampilan kawasan industri lawas menjadi areal perumahan dan komersial baru.
Astra Land merupakan perusahaan patungan antara Astra International dengan Hongkong Land.
Sebelumnya, perusahaan ini juga berkolaborasi mengembangan apartemen di kawasan central business district (CBD) Sudirman bertajuk Anandamaya Residence.
Keduanya membentuk PT Brahmayasa Bahtera dengan porsi Astra 60% dan Hongkong Land mendekap 40%.
Ini proyek apartemen premium dengan kapasitas 509 unit dengan harga rata-rata Rp 72 juta per meter persegi (m²) sampai Rp 85 juta m².
Menurut Yovi, proyek yang sudah dirilis sejak 2014 lalu sudah terjual 92%. Proyek ini diharapkan kelar dibangun pada Maret 2018 nanti.
Astra International juga tengah mengembangkan satu menara gedung perkantoran melalui anak usaha PT Menara Astra. Proyek ini terdiri dari 47 lantai dengan ketinggian 260 meter.
Proyek perkantoran ini nantinya bakal dipakai sepenuhnya oleh Astra International sendiri. Proyek ini ditargetkan kelar tahun 2018 nanti.
Nantinya Menara Astra dan Anandamaya Residence akan saling terintegrasi di atas lahan seluas 2,4 ha. Adapun total investasi kedua proyek ini sekitar Rp 7 triliun.
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk