TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Pengembangan ekonomi dan keuangan di Indonesia dihadapkan pada tantangan yang fundamental terkait edukasi keuangan. Tantangan edukasi keuangan ini juga sangat beragam di setiap daerah.
Tidak ada satu solusi yang bisa menyelesaikan seluruh permasalahan itu secara bersamaan (one fits all solution).
Merespon hal itu, melalui Sampoerna University (SU), HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) mendukung pembentukan Association of Lectures for Financial and Economic Development (ALFED), sebuah asosiasi yang menjadi wadah bagi para dosen di seluruh Indonesia untuk mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi di daerah masing-masing.
ALFED terbentuk sebagai strategi kerja sama jangka panjang HSBC dan PSF untuk meningkatkan literasi perbankan dan keuangan.
Kerja sama yang berlangsung 3 tahun ini juga telah melahirkan inisiatif - inisiatif seperti pendirian program studi Perbankan dan Keuangan di Sampoerna University, serta mencetuskan sejumlah program pengembangan.
“Melalui kehadiran ALFED, kami berharap dapat mengidentifikasi secara tepat tantangan dan kebutuhan setiap daerah terhadap keuangan dan perbankan, sehingga proses edukasi akan tepat sasaran,” ujar Nuni Sutyoko, Senior Vice President and Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Kamis (20/10/2016).
Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc. yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden menyatakan, dosen punya peran penting dalam pengembangan sektor keuangan dan ekonomi.
Toto Zurianto, Kepala Departemen Learning and Assessment Center OJK Institute mengharapkan kehadiran ALFED bisa menghidupkan usaha-usaha pertumbuhan ekonomi dan keuangan di daerah.
“Pengembangan edukasi keuangan yang optimal dapat terjadi dengan adanya sinkronisasi antara pemerintah, NGO, asosiasi, para pendidik, juga pihak swasta melalui penyelenggaraan program yang saling mendukung," katanya.
Di acara tersebut, para anggota ALFED yang terdiri dari dosen-dosen dari puluhan kampus di seluruh Indonesia juga mendiskusikan mengenai tantangan dan peluang pengembangan ekonomi dan keuangan di daerah.
ALFED mengusulkan tujuh solusi utama terkait edukasi keuangan di daerah sebagai landasan bagi para anggota ALFED dalam merancang kegiatan-kegiatan di tingkat Koordinator Daerah (Korda) yang saat ini sudah terdapat 15 korda.
Ketujug solusi utama hasil identifikasi ALFED adalah:
Pertama, penumbuhan kepercayaan terhadap fasilitas keuangan formal dengan fokus memberikan solusi kesejahteraan.
Kedua, pengenalan produk-produk keuangan di luar tabungan.
Ketiga, memposisikan lembaga keuangan lebih bersahabat bagi kalangan mass market.
Keempat, pengembangan pendekatan edukasi yang bersifat komunitas
Kelima, pendekatan yang menyasar khusus pada UMKM di sektor utama daerah
Keenam, penyediaan solusi tekhnologi yang bersifat mudah dipakai oleh kalangan mass market
Ketujuh, sinergi edukasi keuangan insititusi swasta, pemerintah, lembaga pendidikan, asosiasi, dan NGO
Menurut, Prof. Intan Ahmad, Ph.D., Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Dikti 7 solusi ALFED ini diharapkan dapat membantu para dosen dalam mengerucutkan program yang perlu mereka lakukan di setiap kampus sesuai dengan keunikannya dan kebutuhan daerahnya.