TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bagi Anda yang berencana untuk membeli emas, saatnya melakukannya. Begitulah, saran yang disampaikan wealth management UBS.
Sepanjang The Fed berpandangan tidak alasan untuk terburu-buru menaikkan suku bunganya, emas seharusnya kian mentereng performanya.
Kemungkinan, pendar emas akan mengkilap ke level US$1.350 per ons troi pada tahun 2017, atau naik sekitar 7% dari level saat sekarang.
Si kuning akan kehilangan daya tarik ketika suku bunga naik dan investor beralih ke aset alternatif yang lebih baik.
Namun emas akan menjadi aset favorit dalam situasi panik dalam pasar dan perekonomian yang cenderung negatif. Investor akan memilih aset haven alias lebih aman.
BusinessInsider menyebutkan, Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo, wealth management UBS dalam sebuah catatannya mengatakan The Fed masih mungkin akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti. Dengan kata lain, emas akan bearish pada jangka pendek.
Mereka memperkirakan emas akan jatuh ke level US$1.225 dalam tiga bulan ke depan.
Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex terakhir di level US$1.269.75 per ons troi, Kamis (20/10/2016) mundur dari level tertinggi US$1,274.05.
Pada hari Rabu, emas ditutup naik 0,6% pada US$1,269.90, penutupan tertinggi sejak 3 Oktober. Logam mulia ini terdorong setelah angka inflasi AS bulan September yang buruk mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.
Tetapi harapan kenaikan suku bunga bulan Desember tetap tinggi. Pasar saat ini menaruh probabilitas sekitar 64% dari kenaikan suku bunga bulan Desember, mengacu Investing.com.
Pada hari Rabu, Gubernur Fed New York William Dudley mengatakan bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga di tahun ini jika perekonomian masih di lintasan saat ini.
Sumber: Investing.com l Reporter: Namira Daufina/Yudho Winarto