Efek penambahan pilot
Hingga akhir tahun ini, Garuda Indonesia memprediksi bisa membirukan kinerja. Dua penerbangan mancanegara diharapkan bisa menopang kinerja positif.
Pertama, penerbangan ke London via Amsterdam yang beroperasi sejak kuartal II 2016.
"Saat dibuka kemarin memang pada low season yang load factornya baru 40% dan diharapkan bisa mencapai 70% kuartal IV ini," beber Arif.
Kedua, jumlah penerbangan umrah yang kemungkinan akan meningkat pada bulan November dan Desember ini.
Garuda Indonesia bahkan siap mengoperasikan penerbangan ekstra ke Kota Madinah dan Jeddah.
Dari sisi kinerja, hingga 30 September 2016 Garuda Indonesia mengantongi rugi bersih periode berjalan sekitar US$ 43,62 juta.
Padahal pendapatan usaha pada periode tersebut masih tumbuh tipis 0,70% menjadi US$ 2,87 miliar.
Helmi Imam, Direktur Keuangan Garuda Indonesia menjelaskan,, pemicu kinerja negatif adalah sejumlah investasi yang terjadi pada kuartal I dan II.
Penambahan pilot adalah penyedot biaya terbesar dibandingkan investasi penambahan pesawat atau restrukturisasi.
Reporter Dina Mirayanti Hutauruk
Editor