E-fishery, demikian nama produk pemberian pakan ikan milik Multidaya itu, dirilis ke pasar pada dua tahun silam. Menilik umur komersial produk itu, tentu kita bisa menebak bahwa e-fishery tergolong produk perusahaan rintisan.
Ya tebakan itu tidak salah. Cybreed, nama populer dari Multidaya memang termasuk startup. E-fishery, yang purwarupanya dikenal publik sekitar empat tahun silam merupakan gabungan dari alat, software, sekaligus sistem pendukung pemberian pakan.
Dalam teknologi e-fishery, alat yang berupa mesin pemberi pakan bisa terhubung dengan jaringan internet. Itu sebabnya, alat ini bisa dikendalikan dari jarak jauh baik melalui gadget maupun komputer.
Sistem e-fishery juga dilengkapi dengan sensor pendeteksi nafsu makan ikan.
Selain itu, teknologi e-fishery ini bisa merekam catatan pakan yang disantap ikan. Cybreed pun mengklaim, teknologinya bisa menghemat biaya pakan petambak hingga 21%.
Tak bisa dipungkiri, e-fishery punya pasar jelas. “E-fishery contoh ideal tentang bisnis yang memberi solusi bagi masalah nyata," ujar Andrias Ekoyuono, Vice President Business Development Ideosource, seperti dikutip di situs web perusahaan tersebut.
Ideosource sendiri merupakan inkubator startup sekaligus venture capital Indonesia. Pada September tahun lalu, Ideosource turut serta dalam urunan modal di e-fishery.
Dalam tahapan pendanaan perusahaan rintisan, injeksi modal yang diterima Cybreed tahun lalu itu termasuk dalam pra tahap pertama.
Yang menjadi promotor untuk suntikan modal itu sendiri adalah Aqua- Spark, sebuah perusahaan modal ventura asal Belanda yang berspesialisasi di aquaculture.
“Kami sangat senang bisa turut serta dalam memecahkan tantangan pemberian pakan bersama e-fishery,” tutur Amy Novogratz, partner di Aqua-Spark, seperti dikutip di laman resmi Ideosource.
Kolam lele
Pujian, dan tentu dana dari investor itu tentu tidak datang dalam semalam. Ide pembuatan sistim pemberian pakan berbasis internet nan cerdas itu hinggap di benak Gibran sejak ia berbisnis lele.
Ya, berbeda dengan kebanyakan pebisnis startup yang lain, Gibran justru mengawali kiprah bisnisnya dengan budidaya ikan lele.
Pilihan bisnis itu sesuai dengan jalan hidup sekaligus pendidikan tinggi yang diperoleh pria yang lahir pada tahun 1989 ini.