TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) berharap induk usahanya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melepas 10 persen saham AGRO ke pasar saat pelaksanaan penerbitan saham baru atau rights issue perseroan.
Direktur Utama BRI Agro, I Komang Sudiarsa mengatakan, ketika BBRI mengambil pertama kali saham AGRO telah berkomitmen untuk melepas sebagian sahamnya ke pasar agar saham AGRO ke depan lebih menarik untuk ditransaksikan investor.
"BRI dalam waktu dekat (melepas saham) dan BRI sudah berjanji 10 persen, sehingga saham AGRO lebih likuid," ujar Komang di Jakarta, Senin (7/11/2016).
AGRO dalam pelaksanaan rights issue menargetkan dana sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar dengan saham yang dilepas 4,47 miliar saham melalui mekanisme HMETD.
Menurutnya, jika pemegang saham mayoritas tidak memanfaatkan seluruh haknya dalam rights issue, maka diharapkan publik atau investor bisa menyerap saham-saham BRI Agro.
Saham BBRI di AGRO yang terdilusi nantinya akan mendorong terpenuhinya ketentuan saham beredar di publik (freefloat) sebesar 7,5 persen yang diatur BEI.
"BRI sudah berkomitmen bahwa sebagai induk akan terus mensupport BRI Agro," ucapnya.
Hingga akhir September 2016 BRI Agro berhasil membukukan laba bersih Rp82,11 miliar atau bertumbuh 55 persen secara year-on-year.
Hasil positif itu ditopang pendapatan bunga yang meningkat 19 persen menjadi Rp690,02 miliar dan net interest income meningkat 13 persen menjadi Rp294,99 miliar.
Sementara itu, penyaluran kredit sampai September 2016 tercatat sebesar Rp7,6 triliun atau meningkat 35 persen.
Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bertumbuh 44 persen menjadi Rp8,32 triliun.