TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Di social media seperti Facebook, dalam beberapahari terakhir marak beredar kabar uang kertas pecahan Rp 100.000 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), dengan gambar hologram menyerupai palu arit, yang merupakan logo Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sejumlah netizen membagikan foto-foto perbedaan tanda pengaman uang kertas tersebut antara pecahan Rp 100.000 cetakan lama dengan cetakan baru.
Netizen mengungkap, gambar hologram menyerupai gambar palu arit itu muncul di uang rupiah Rp 100.000 cetakan baru.
Apa yang sebenarnya terjadi?
BI bukan tidak menyimak ramainya pembicaraan netizen mengenai hal ini.
Pejabat BI Arbonas Hutabarat dari Departemen Komunikasi BI kemudian menyampaikan klarifikasi resmi mengenai hal tersebut.
Berikut pernyataannya seperti tertuang di siaran pers yang Tribunnews kutip dari situs BI, MInggu (13/11/2016):
Sehubungan dengan maraknya informasi di media sosial yang mengaitkan beberapa tanda di uang Rupiah dengan simbol-simbol terlarang, dengan ini Bank Indonesia menegaskan bahwa informasi atau penafsiran tersebut tidak benar.
Dalam melaksanakan tugas pokok di bidang pengedaran uang, Bank Indonesia senantiasa berupaya agar uang Rupiah yang dikeluarkan dan diedarkan memiliki ciri pengaman yang cukup mudah dikenali masyarakat sekaligus melindungi uang dari unsur pemalsuan.
Unsur pengaman ini secara terus menerus telah disosialisasikan oleh Bank Indonesia, termasuk di seluruh wilayah NKRI, dan juga dapat dilihat di website Bank Indonesia.
Salah satu unsur pengaman yang ada dalam uang Rupiah adalah gambar saling isi atau Rectoverso. Unsur pengaman ini telah digunakan oleh Bank Indonesia sejak tahun 1995.
Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada di posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang.
Apabila dilihat tanpa diterawang, gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan. Namun apabila diterawang, Rectoverso akan membentuk sebuah gambar yang utuh.
Jika diterawang, Rectoverso pada uang Rupiah akan membentuk lambang BI (singkatan dari Bank Indonesia).
Rectoverso tidak dirancang untuk membentuk atau dimaknai sebagai gambar atau simbol lain, selain lambang BI.
Selain pada uang kertas Rupiah, unsur pengaman Rectoverso juga digunakan oleh negara-negara lain seperti pada uang kertas Malaysia Ringgit (membentuk ornamen bunga), dan uang kertas Euro (membentuk ornamen nilai nominal).
Selain Rectoverso, beberapa unsur pengaman lain yang terdapat dalam uang Rupiah antara lain adalah tanda air, benang pengaman, tulisan mikro, tinta berubah warna, dan gambar tersembunyi.
Dengan memahami unsur-unsur keamanan dalam uang, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengenali keaslian Rupiah dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber beritanya.