TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan daya saing di era perekonomian terbuka saat ini, Indonesia dinilai perlu memiliki produk unggulan yang menjadi ciri khas di antara negara lainnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Srie Agustina mengatakan, pada era saat ini pemerintah harus menggenjot produk-produk strategis dalam rangka meningkatkan daya saing di pasar internasional, sehingga memiliki produk unggulan.
"Pak (Presiden) Jokowi sering mengatakan, kita harus punya country branding dengan membangun posisi dan diferensiasi. Sehingga, imej negara kian dikenal (di dunia internasional). Itu yang kita hadapi," ujar Srie, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Untuk mencapai itu, kata Srie, pihaknya telah melakukan reformasi ekonomi dengan melakukan penyederhanaan kebijakan, debirokratisasi, dan deregulasi agar iklim usaha semakin sehat.
"Kami optimistis bisa mengejar perbaikan peringkat easy doing business, seperti target Presiden ada di posisi 41," papar dia.
Dia mencontohkan komoditas jagung yang saat ini bisa menjadi brand dari Provinsi Gorontalo.
"Kalau kita bicara jagung akan teringat Gorontalo yang dikembangkan Pak Fadel (mantan Gubernur Gorontalo). Tapi untuk membangun itu (brand) perlu proses yang amat panjang," jelasnya.
Di tempat yang sama, anggota DPR dari Fraksi Golkar, Fadel Muhammad menegaskan, saat menjadi gubernur, dirinya berusaha untuk menciptakan brand di Gorontalo itu.
"Saya temukan jagung. Akhirnya rakyat mengikuti tanam jagung itu dan sekarang menjadi komoditas berstandar internasional. Sehingga Gorontalo terkenal dengan jagungnya," ungkap Fadel yang juga founder Warta Ekonomi ini.