TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan relaksasi saham marjin akan efektif pada awal pekan depan.
"Saham marjin efektif 6 Februari 2017, jadi diharapkan ke depan transaksi saham di Bursa lebih aktif," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Adanya relaksasi tersebut, maka saham marjin akan dapat ditransaksikan bertambah menjadi 180 saham dari sebelumnya hanya saham-saham dalam kelompok LQ45.
Alpino menjelaskan, anggota bursa atau broker yang diizinkan memberikan saham marjin kepada nasabahnya harus memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal Rp 250 miliar.
"Kalau MKBD-nya di bawah Rp 250 miliar maka mereka hanya bisa 45 saham yang ada di LQ45. Sekarang anggota bursa MKBD di atas Rp 250 miliar ada 28 sampai 29 anggota bursa," ucap Alpino.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, broker yang bisa menikmati tambahan jumlah saham marjin dipastikan ke depan akan bertambah seiring adanya relaksasi di dalam aturan tersebut.
"Kami yakin dengan penambahan saham marjin ini, ke depan akan ada 40 anggota bursa yang memiliki MKBD Rp 250 miliar, karena ada banyak juga yang mendekati Rp 250 miliar," tutur Tito.
Hingga 28 Desember 2016 nilai outstanding pembiayaan marjin sebesar Rp 1,8 triliun, dimana outstanding pembiayaan di luar saham-saham marjin yang dilakukan anggota bursa mencapai Rp 4,3 triliun.
"Dari jumlah tersebut 77 persen atau Rp 3,3 triliun dilakukan oleh 19 anggota bursa dengan MKBD di atas Rp 250 miliar," ucap Tito.