Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga bahan pangan dan bahan kebutuhan lainnya (volatile food), masih belum stabil.
Hal tersebut dikhawatirkan dapat menyumbangkan inflasi nasional walaupun saat ini inflasi nasional dibawah 5 persen. Catatan BPS inflasi Januari 2016 sebesar 0,97 persen.
"Walaupun inflasi di bawah 5 persen, tapi jika dibedah lagi dari sisi volatile food itu masih sangat tinggi hingga mencapai 5,92 persen pada Desember 2016," ucap Abdul Manaf Pulungan, Peneliti The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Pasar Minggu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Inflasi yang tinggi itu dirasa INDEF akan memengaruhi penurunan konsumsi rumah tangga, yang akan pula menggoyangkan perekonomian nasional.
Selain itu, dari sisi pembiayaan inflasi juga akan menimbulkan naiknya biaya produksi, yang bisa mempengaruhi suku bunga yang tinggi, sehingga penyaluran kredit rendah.
"Dari sisi pembiayaan, inflasi yang tinggi akan menyebabkan suku bunga tetap tinggi, sehingga penyaluran kredit relatif rendah," tutur Abdul Manaf Pulungan.