TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski mengalami tekanan perlambatan ekonomi, perbankan syariah mampu mencatatkan pertumbuhan laba dua digit di 2016. Berbekal prestasi itu, perbankan syariah percaya diri mematok target tinggi di tahun ini.
Misalnya saja BNI Syariah. Bank anak usaha BNI ini menargetkan laba bersih tumbuh sebesar 17%-18%.
Sepanjang 2016 lalu BNI Syariah mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 21,38% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 277,38 miliar year on year (yoy).
Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono menyebut, perseroannya akan mengandalkan pertumbuhan pembiayaan untuk mencetak laba.
Tahun lalu BNI Syariah mencetak kenaikan dana pihak ketiga (DPK) lebih tinggi ketimbang pembiayaan.
DPK sebesar Rp 24,23 triliun atau meningkat 25,41% yoy. Adapun, total pembiayaan tercatat sebesar Rp 20,49 triliun atau meningkat 15,35% yoy.
Pertumbuhan pembiayaan tertolong segmen konsumer yang naik 15%. "Tahun ini, sektor produktif seperti usaha kecil menengah (UKM), komersial dan mikro ditargetkan naik 17 %," ujar Imam dikutip Kontan.
BCA Syariah juga menargetkan labanya tahun ini tumbuh dobel digit.
"Kami optimistis tahun ini bisa mencapai 20%-30% (laba)," ujar Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih.
Mengutip laporan keuangan bulan Desember 2016, tercatat laba bersih BCA Syariah naik sebesar 54,18% menjadi Rp 36,84 miliar. John bilang, tahun ini pihaknya akan fokus untuk ekspansi jaringan, ekspansi pembiayaan, peningkatan dana murah, peningkatan kualitas pembiayaan dan efisiensi biaya.
Hingga akhir Desember 2016, pembiayaan anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini mencapai Rp 3,46 triliun atau tumbuh 16,40% yoy. Sementara DPK tumbuh 18,07% menjadi Rp 3,84 triliun yoy.
Sementara, laba PT Bank Syariah Bukopin (BSB) mencapai Rp 53,19 miliar atau naik 43,91% yoy. "Insya Allah growth-nya sama dengan tahun lalu," kata Direktur Bisnis BSB Aris Wahyudi. Strategi BSB yakni meningkatkan fee based income.
Sedangkan Bank Syariah Mandiri (BSM) memasang target pertumbuhan laba 10% pada 2017. SVP Finance and Strategy BSM Ade Cahyo mengatakan, tahun ini pihaknya fokus pada konsolidasi serta memperkuat pencadangan.
Di akhir 2016, BSM mencetak laba bersih sebesar Rp 325,41 miliar atau naik 29,97%. Penghasil laba yakni perbaikan margin dan efisiensi.
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang