TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren penggunaan mata uang virtual atau mata uang digital kini makin meningkat di berbagai negara seiring dengan perubahan model bertransaksi dan penggunaan alat pembayaran.
Uang digital yang menerapkan teknologi pengaman kriptografi atau dikenal dengan cryptocurrency, selain praktis juga tidak dapat dipalsukan. Tingkat keamanannya diklaim lebih tinggi daripada mata uang kartal yang biasa kita kenal untuk bertransaksi sehari-hari saat ini.
Seperti halnya uang kartal, jenis mata uang virtual juga sangat banyak jenisnya. Salah satu yang paling familiar dan dianggap memiliki nilai paling tinggi saat ini adalah Bitcoin.
Mata uang ini beroperasi mulanya secara independen tanpa campur tangan bank sentral. Uang ini ditransaksikan dengan menggunakan teknik enkripsi untuk meregulasi setiap unit mata uang baru dan memverifikasi setiap pengiriman dana.
Karenanya, Bitcoin dapat dikonversi ke berbagai mata uang dunia dengan menggunakan patokan kurs dolar AS.
Melihat tren penggunaan mata uang virtual dan berbagai keunggulannya dibanding mata uang kartal, sejumlah negara mulai menimbang penggunaan mata uang digital sendiri.
Sejumlah negara seperti Rusia, China, Jepang, Swedia dan India mulai merencanakan pembuatan mata uang jenis ini.
Otoritas Amerika Serikat sudah mengesahkan penggunaan mata uang virtual untuk transaksi di ribuan merchant.
Perkembangan mata uang virtual semacam ini ikut mendorong terciptanya investasi di produk keuangan dan investasi jenis baru.
Luxury Promotion Alliance (LPA), sebuah perusahaan multinasional, Senin (13/2/2017) memperkenalkan bisnis dengan platform financial inclusion di depan sejumlah investor dari berbagai negara, seperti China, India, Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, Afrika dan sebagainya di Jakarta.
Patrick, POrincipal & Chief Operating Officer (COO) dalam paparannya menyebutkan, kompetensi utama LPA adalah membagi dividen, bergotong-royong dan menjalankan investasi pada mata uang virtual.
Bisnis ini dinilai menggiurkan karena nilai mata uang virtual terus meningkat. Laju dan nilai diukur berdasarkan volume pesanan oleh anggota.
"Platform Manajemen LPA Financial Inclusion memiliki produk belanja mewah melalui MachStar Mall, investasi produk keuangan luar negeri, investasi real estate di luar negeri, perencanaan keuangan dan rencana kerjasama bisnis lainnya di masa depan," kata Patrick. LPA sendiri saat ini mengelola kantor operasionalnya di Malaysia.
Di produk keuangan, perusahaan ini juga melayani jasa perdagangan mata uang virtual.
LPA juga menyediakan berbagai jenis mata uang virtual mulai dari Bitcoin, Litecoin, Quark, zetacoin, BBQ koin, Redcoin, Primecoin dan sebagainya.
Tercatat ada lebih dari seribu jenis mata uang virtual yang saat ini beredar. Popularitasnya menunjukkan tren kenaikan karena permintaan yang terus meningkat.