TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyindir kementerian dan lembaga yang asal dalam membuat rencana pengunaan anggaran 2016 lalu.
Akibatnya, saat ia masuk ke kabinet pada pertengahan tahun lalu, pekerjaan rumah yang terpaksa harus dia lakukan adalah merevisi kembali Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kementerian dan lembaga.
"Waktu bikin perecanaan, memangnya waktu itu mikirnya seperti apa?," tanya Sri Mulyani saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanan Anggaran 2017 di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
“Apakah sengaja asal jalan dulu (anggaran), lalu buat aja yang bagus-bagus supaya Kemenkeu dan Bappenas setuju lalu direvisi seenaknya?," sambung perempuan yang kerap disapa Ani itu.
Ia mengingatkan, perencanaan anggaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan secara detail oleh kementerian dan lembaga.
Sebab, tanpa perencanaan yang baik, tujuan penggunaan anggaran justru bisa tidak tercapai.
Baca: Defisit Membengkak karena APBN 2-17 Dibikin Asal-asalan
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu tidak ingin kejadian serupa terjadi pada tahun ini. Ia meminta kementerian dan lembaga lebih cermat membuat perencanaan anggaran.
"Perencanaan yang konsisten pada tujuan pembangunan nasional sangat penting, jadi jangan asal buat perencanaan," ujarnya.
Tahun ini, anggaran belanja pemerintah mencapai Rp 2.080 triliun. Sekitar Rp 1.500 triliun merupakan belanja pemerintah pusat dan daerah.
Sri berharap, dengan perencanaan dan penggunaan anggaran yang cermat, belanja sebesar itu mampu menggerakan ekonomi nasional lebih maksimal.
Reporter: Yoga Sukmana/Adi Wikanto