’’Asumsi itu ya risiko. Jika terlalu banyak berasumsi dalam customer validation, kegagalan dalam bisnis akan semakin besar. Karena itu, yang paling penting adalah validated ideas atau business plan,"ujar Wisnu.
Sementara itu, Johannes Adi Purnama Putra, manager Incubator Management Telkom) menyampaikan bahwa customer validation merupakan fondasi kuat bagi start-up.
Produk yang dibuat haruslah memecahkan permasalahan yang ada. Johannes pun meminta para start-up untuk melakukan validasi ulang supaya bisa memastikan kekuatan fondasi.
Hal ini, merupakan tahap pertama yang sangat penting dan harus diperhatikan.
Selanjutnya, kata dia, yang harus diperhatikan adalah product validation.
Produk tidak harus komplet, bisa berupa prototype atau produk berskala kecil yang bisa diujikan kepada konsumen.
Setelah konsumen mau memakai, berlanjut pada business model dan tahu cara menghasilkan uang melalui produknya.
’’Setelah produknya tumbuh, perusahaannya pun harus tumbuh dan meningkat,’’ tambahnya. Materi inilah yang akan dipelajari dalam program WSA.
Menurut Johannes, dalam program WSA, framework yang ada di Telkom Indigo pun akan diterapkan di WSA dengan dilengkapi bermacam ilmu dan pelatih, topik, serta pembahasan beragam.
Johannes berharap melalui program ini akan membangun ekosistem start-up.
Wonderful Start-Up Academy merupakan sebuah inkubasi start-up dan program percepatan yang fokus bergerak di bidang tourism.
WSA merupakan program yang dijalankan oleh International Council for Small Business (ICSB) Indonesia. Program ini didukung penuh oleh dua kementerian, yakni Kementerian Koperasi dan UKM (KUKM) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).