TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elia Massa Manik kini telah sah menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan 3 Februari 2016 lalu.
Meski belum genap sehari menjabat posisi Dirut di Pertamina, pria 57 tahun itu membocorkan ia akan membentuk sistem komunikasi dan tim yang solid.
"Tentu diharapkan saya sebagai dirut baru bisa membentuk satu komunikasi dan tim yang solid itu kunci segalanya," ungkap Elia Massa Manik, usai ditetapkam menjadi Dirut Pertamina, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2017).
Menurut Massa, komunikasi dan tim yang solid juga nantinya harus didukung dengan keterbukaan sehingga ia bisa merangkul semua aspek di dalam tubuh Pertamina.
"Dan kunci dari segala itu semua keterbukan, dan bisa merangkul semua direksi dan bertanggung jawab dalam semua aspek di tiap sendi Pertamina," ungkapnya.
Dalam sambutan perdananya di hadapan insan Pertamina, Massa menyatakan fokus utamanya untuk semakin memperkuat sumber daya manusia di Pertamina, dengan menumbuhkan budaya positif perusahaan. Efisiensi yang telah sukses menjaga kinerja Pertamina dalam dua tahun terakhir juga masih menjadi perhatian.
"Melanjutkan transformasi dengan fokus pada perkuatan kultur positif sumber daya manusia di Pertamina menjadi agenda penting. Dengan banyaknya proyek penting yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan ketahanan energi nasional, mendapatkan trust menjadi sangat penting untuk menjadikan proyek dapat dilaksanakan dengan baik," tegasnya.
Dia juga meyakini dengan transformasi Pertamina yang dibarengi dengan sikap positif, bekerja dengan cerdas, cepat, nyali yang kuat dan bekerja dengan hati, Pertamina dapat capai visinya sebagai world class energy company lebih cepat.
Lahir di Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Elia Massa Manik mulai berkarir dari PT Indofood Sukses Makmur (INDF) sebelum bergabung dengan Suez Group hingga 2001. Sempat bergabung dengan PT Kiani Kertas, Massa kemudian berlabuh di PT Jababeka.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Asean Institute Of Management Filipina pernah menjadi bagian keluarga besar Pertamina ketika menjabat sebagai Presiden Direktur PT Elnusa sejak Juli 2011 hingga 2014.
Terakhir, Massa berlabuh di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III sejak April 2016 dan dinilai sukses mengelola holding 14 perusahaan perkebuhan negara.