Namun, kebanyakan orang membuat start-up, tetapi tidak mengetahui arti entrepreneurship.
’’Selain tiga hal tersebut, start-up juga harus kreatif dalam menghadapi kompetitor. Banyak start-up membuat sesuatu yang sama, sehingga tidak ada kreativitas,’’ tambahnya.
Karena itu, branding sebuah start-up harus dibentuk dan dibuat secara efektif, efisien, dan produktif.
Start-up pun harus tahu market mana yang akan dimasuki, lalu tahu segmen, kompetitor, dan customer.
Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, mengatakan bahwa ada tiga kunci untuk menjadi start-up sukses.
Yaitu, disiplin, kerja keras, dan percaya terhadap Tuhan.
Menurut dia, disiplin itu bukan sesuatu yang mudah, tapi tidak mustahil untuk diterapkan oleh start-up.
’’Jangan mudah putus asa dan harus memiliki daya juang. Apalagi dilihat dari segi pariwisata, kita memiliki potensi daya tarik wisatanya yang sangat besar,’’ ujar Ahman.