TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Desain baru diluncurkan akhir Februari, tapi, sedikitnya 38 tenant makin dikenal dan semakin dekat dengan pelanggan.
Buktinya, sudah banyak pengunjung yang sengaja datang ke Rumah Desain yang berada di Lantai Basement 1 Gedung SMESCO RumahKU (rumahnya koperasi dan UKM), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Rumah Desain yang dikelola oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM memang memberikan kesempatan bagi desainer binaan untuk lebih dekat dengan pelanggannya.
Salah satunya adalah brand tas kulit Pepari.
Peppy Megawati, Owner Pepari, mengatakan bahwa bergabungnya Pepari di Rumah Desain merupakan kesempatan untuk belajar penjualan secara offline.
Sebab, selama ini penjualan dan promosi tas asal Bogor tersebut hanya dilakukan secara online di media sosial maupun website.
Selain itu, keikutsertaan labelnya dalam Rumah Desain juga untuk memfasilitasi pelanggan Pepari yang sebagian besar berada di area Jakarta, sehingga tak perlu jauh-jauh datang ke showroom di Bogor.
’’Pelanggan bisa melihat langsung produknya, biasanya kan kalau online tidak bisa. Saya berharap di sini (Rumah Desain) bisa menjadi outlet yang ramai, pelanggan Pepari pada berkunjung semua. Dari Bogor pun pengennya ngarahin ke sini.’’ ujarnya, Senin(3/4/2017).
Melalui kemitraan ini, Peppy berharap outlet Pepari di Rumah Desain bisa menjadi toko utama Pepari.
Peppy optimistis produk tas kulit Pepari diterima oleh pasar, karena mengedepankan kualitas dan ciri khas.
Makanya, Peppy konsisten dengan image yang sejak awal telah dikonsep.
’’Konsepnya simpel dan kasual. Kebanyakan produk sekarang main di etnik, dengan kombinasi pakai kain batik dan ulos. Kalau produk saya ya mempertahankan image kasual dan simpel. Jadi, netral semua cewek bisa memakainya.’’ jelasnya.
Tak hanya pada konsep saja, kualitas bahan baku pun sangat dijaga.
Semua produk Pepari menggunakan kulit sapi asli yang didatangkan dari beberapa kota.
Contohnya, Cianjur, Magetan, Garut, dan Jakarta. Proses pembuatannya pun didesain oleh Peppy sendiri dan dikerjakan para perajin.
’’Produk kami sekarang sudah ada 55 model. Produk ini modelnya nggak banyak aksesoris. Pengennya simpel. Semuanya terinspirasi dari hal yang lagi nge-trend.’’ kata Peppy.
Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, galeri tersebut memang dimanfaatkan sebagai ’’rumahnya desainer’’.
Para desainer dan perajin atau pelaku UKM binaan LLP-KUKM pun kian kreatif untuk berinovasi, berkarya, dan berpromosi di tempat tersebut sesuai dengan tagline, yakni House of Indonesia Designers.
Zabadi menambahkan, di Rumah Desain menawarkan produk fashion termasuk busana muslim dan produk kulit. Di antaranya, sepatu, tas, dan aksesoris dari bahan kult. ’’Jadi, ada beberapa perbedaan dengan Galeri Indonesia Wow (GIW) yang lebih dulu gebyar,’’ katanya.
Menurut Zabadi, pengunjung juga akan diberi pelatihan lewat program personal stylist. Nantinya, pengunjung akan diberikan tips cara memadukan busana sesuai tema. Galeri baru tersebut akan berbeda dengan pusat belanja lainnya.
’’Ini menjadi terobosan baru. Kami juga memberikan servis bagaimana merancang busana. Bahkan, memberikan pelatihan cara membuat sepatu hingga bisa menembus pasar dan diminati masyarakat,’’ paparnya.