Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2024 sebesar 24,41 miliar dolar AS atau naik 10,69 persen dibandingkan September 2024 sebesar 22,06 miliar dolar AS.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kenaikan ekspor di bulan Oktober ini didorong oleh peningkatan nilai ekspor non migas yang naik 10,35 persen dengan nilai 23,07 miliar dolar AS. Komoditas pendorong adalah lemak dan minyak hewan, bahan bakar mineral dan ekspor alas kaki.
"Pada Oktober 2024 nilai ekspor mencapai 24,41 miliar dolar AS atau naik 10,69 persen, dibandingkan dengan bulan September 2024," kata Amalia dalam Rilis BPS, Jumat (15/11/2024).
Amalia menyatakan, nilai ekspor migas juga tercatat naik 16,88 persen atau senilai 1,35 miliar dolar AS dibandingkan September 2024 1,15 miliar dolar AS. Dia bilang, kenaikan ekspor migas ini utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor gas yang andilnya sebesar 0,68 persen.
"Secara tahunan semua sektor mengalami peningkatan kecuali sektor pertambangan. Peningkatan nilai ekspor non migas secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 14,41 persen, yang memberikan andil sebesar 10,48 persen," jelasnya.
Kinerja ekspor secara kumulatif pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai 217,24 miliar dolar AS atau naik 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Sementara, kinerja ekspor non migas mencapai 204,21 miliar dolar AS atau naik 1,48 persen. Sedangkan ekspor migas mencapai 13,02 miliar dolar AS atau turun 1,05 persen.
Baca juga: Ekspor CPO dan Besi Baja Kompak Naik di Oktober 2024
"Jika dilihat berdasarkan sektornya peningkatan nilai ekspor nonmigas secara kumulatif terjadi di sektor industri pengolahan dan pertanian, yang menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non migas selama periode Januari sampai dengan Oktober 2024," ucap Amalia.
Baca juga: Naik Tajam, Nilai Ekspor Kakao RI 2,01 Miliar Dolar AS di Januari-Oktober 2024
"Andil masing-masing sektor ini adalah sebesar 2,71 persen untuk industri pengolahan dan 0,41 persen untuk pertanian," sambungnya.