TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan belum cairnya dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, karena persoalan tanah belum rampung 100 persen.
Darmin menilai, persoalan pinjaman dari pihak manapun akan berikan jika debitur atau pihak peminjam telah menyelesaikan berbagai persyaratannya, seperti halnya dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Persyaratannya diselesaikan, pasti pinjamannya diberikan, apa itu? Ya persoalan lahannya ya harus selesai semuanya," papar Darmin, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Poses pembebasan lahan untuk proyek tersebut, kata Darmin, harusnya sudah selesai, namun Ia enggan menjelaskan secara terperinci mengenai kendala dalam pembebasan lahan.
"Kamu harus tanya bu Rini (Menteri BUMN), saya tidak ikuti teknisnya seperti apa," ucap Darmin.
Sebelumnya, salah satu kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT Wijaya Karya Tbk (Persero) mengungkapkan pembebasan lahan baru mencapai 85 persen, sehingga pencairan dana dari CDB menjadi terhambat.
"Mengenai kereta cepat, kami sedang negosiasi pencairan dengan CDB karena mereka minta pencairan itu kalau lahan sudah selesai dibebaskan 100 persen, sementara kita sudah 85 persen," ucap Direktur Keuangan Wijaya Karya Antonius Kosasih.