TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Rencana menyatukan daerah-daerah kepulauan dalam satu asosiasi, bakal terealisasikan.
Bertepatan dengan Kongres Nasional Maritim, 9 hingga 11 Agustus di Hotel Clarion Makassar, Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) akan dideklarasikan.
Acara ini dijadwalkan dihadiri Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri. Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menutup rangkaian acara kongres yang dihadiri 150 kepala daerah berbasis kepulauan dan pesisir, BUMN, BUMD, pengusaha, akademisi, dan masyarakat umum ini.
Deklarasi sekaligus pelantikan pengurus Aspeksindo dinilai sudah memasuki momen yang tepat. Setelah serangkaian sosialisasi ke berbagai daerah kepulauan dan pesisir, hadirnya forum komunikasi sangat dibutuhkan.
Daerah-daerah yang selama ini tertinggal, harus bangkit dengan seluruh potensi sumber daya alam yang mereka miliki.
“Kita menerjemahkan salah satu Nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan langkah konkret. Aspeksindo adalah wadahnya. Tujuannya mendorong lahirnya infrastruktur yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah kepulauan dan pesisir. Nelayan kita tak boleh hidup miskin lagi,” papar Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali, penggagas lahirnya Aspeksindo.
Dipilihnya Makassar sebagai tuan rumah Kongres Maritim Nasional pertama sekaligus tempat dideklarasikannya Aspeksindo, karena posisi strategis Sulsel sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia.
Pemerintah memang memberi perhatian khusus ke wilayah timur untuk mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
Menurut Ketua Panitia Kongres Maritim Nasional, Andi Fajar Asti, keberadaan Aspeksindo akan memberi banyak manfaat. Selain mengembangkan ekowisata, juga untuk membantu menjaga kedaulatan bangsa.
“Tak kalah pentingnya adalah bagaimana asosiasi ini nantinya membantu menggali potensi laut kita dan mengurangi kesenjangan di daerah pesisir,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Dewan Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) ini.