News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jakarta Kini Bagaikan 'Kota Sakit'

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat Show Unit Hunian Vertikal di kawasan Meikarta, Cikarang, Bekasii, Jawa Barat, saat grand launcing, Kamis (17/8/2017). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Dalam kondisi seperti ini, Jakarta jelas membutuhkan kerja sama dengan wilayah di sekitarnya.Jakarta perlu berbagi beban sekaligus keuntungan dengan para tetangganya.

Dengan kata lain, langkah kongkrit untuk membangun hubungan saling menguntungkan dengan para tetangganya wajib diayunkan secara jelas dan tegas.

Jakarta dan sekitarnya bukanlah pengecualian. Di tengah ketatnya persaingan ekonomi global, percepatan pembangunan terintegrasi bersifat antar wilayah tak terhindarkan.

Ini karena Jakarta dan sekitarnya berpotensi besar menjadi pusat perekonomian dan pemukiman strategis tak hanya bagi Indonesia tapi bahkan Asia.

Tujuan pembangunan terintegrasi semacam itu adalah untuk menghabisi inefsiensi ekonomi yang telah membuat arus barang dan orang tersendat-sendat, dan biaya produksi menjadi mahal.

Keberhasilan memerangi inefisiensi tentu saja berbuah pada kemampuan kota membangun kawasan pemukiman yang nyaman, sehat, dan aman.

Untuk semua itu pembangunan infrastruktur harus memperoleh prioritas utama. Tanpa infrastruktur memadai, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan mustahil bisa tercapai.

Sudah terbukti di berbagai belahan dunia, kualitas dan kuantitas infrastuktur menentukan tinggi redahnya investasi, yang sangat diperlukan untuk menekan angka-angka pengangguran dan kejahatan, dan meluasnya kawasan kumuh.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran di Jakarta tahun lalu mencapai 6,12 persen, sementara rata-rata nasional adalah 5,61 persen.

Bila arus perantau ke Jakarta dibelokkan ke tetangganya, tak mustahil bisa persentase pengangguran di Jakarta merosot di bawah rata-rata nasional.

Keterlibatan Swasta
Peran swasta jelas tak bisa diabaikan karena tak mungkin APBN dan APBD sanggup memenuhi semua kebutuhan pembangunan yang bersifat antarwilayah.

Bahkan lembaga keuangan dunia sekelas Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) juga ikut mendorong keterlibatan swasta dalam penyusunan dan pelaksanaan program pembangunan antarwilayah berjangka panjang.

Mereka percaya, itulah resep paling mujarap untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang sehat.

Manfaat dari semua hal diatas bagi Jakarta sebagai ibukota negara adalah bisa membebaskan diri dari banjir yang menerjang setiap musim hujan, kebakaran kampung yang berkobar berkali-kali setiap tahun, kawasan kumuh yang meluas, dan kemacetan yang sudah lama menjadikan Jakarta bagaikan kawah penyiksaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini